Copyright © rooMMate's
Design by Dzignine
Jumat, 01 Maret 2013

Elegi Pagi dan Cinta

cuaca mendung hari ini. pembuka hari yang indah untuk mereka yang sedang diguyur sepi. membuka mata perlahan. mencoba menyadari tak ada roti hangat untuk sarapan pagi ku. sarapan yang pernah ku kisahkan dalam tulisan ku sebelumnya.

mencoba tegar dan mulai ku seduh kopi hangat di meja makan.

mungkin seperti ini rasanya kopi?. pahit!! . terimakasih ibu. dalam pahitnya kopi kau masih ada disampingku menawarkan se-sendok gula. bahkan lebih ... itu jika ku inginkan kembali.

ibu berkata, "kemudian seduhlah kopimu, bukankah cinta itu pahit? namun candu"

ku tengok .. ternyata mendung tak beranjak. 

cuaca hari ini adalah rindu. ketika mentari tak kunjung datang. dan aku sedang menatap awan mendung

aku mencoba tesenyum diantaranya,

cinta datang seperti pagi. bukalah matamu kemudian rasakan dia benar-benar ada di sela hujan dan mentari mu.

aku sedang berada diantaranya, hei .. kamu! berani betul kau mengaduk perasaan ku! 

bernafaslah .. cinta selalu datang silih berganti. seperti udara yang kau hirup lalu kemudian kau hembuskan.

hujan tak lagi tertahan,

dan bukankah cinta itu hujan??? datang mengguyur .. kemudian membanjiri.

 .... asal kau tau, dalam diam ku, aku mencintaimu ... sangat indah, mungkin aku bukan orang yang paling baik yang pernah kamu temui. atau bahkan bukan orang baik. tapi  .. aku selalu berusaha untuk membuat mu baik - baik saja. memastikan mu baik - baik saja!! ya... semoga

menulis adalah cara terbaik ku untuk membuat beku air mataku.





2 comments:

  1. bukankah hal ini yang akan membuat kamu lebih kuat lagi, pelangi itu ada diantara hujan dan mentari.

    BalasHapus