hai ..
apa kabarmu? kabarku baik. masih sengaja kah kamu diam? aku semacam berada di daerah asing saat ini. mengartikan bahasa - bahasa dari segala diam mu. apa itu caramu untuk pergi?. aku seperti hidup dengan tali menggantung di leherku. aku susah bernafas.
hai ..
aku masih sering membuka pesan - pesan lama mu ketika sekedar mengingatkan ku makan, berlagak sok marah ketika aku mengingkari nya. itu lucu. aku suka tertawa sendiri membayangkankan wajahmu yang terbalut rapi dengan kerudungmu harus berubah jadi merah padam karena kelakuanku. aku ingin mengulangnya kembali. sebelum ku tulis semua ini, kupastikan aku sudah makan kok. jadi .. kau tak perlu susah payah mengingatkanku. tak perlu pasang wajah merah padam mu. terimakasih untuk perhatianmu.
hai ...
aku selalu berdoa untuk kesehatanmu. dan semoga ritual yang sama juga kamu lakukan untuk ku. mungkin karena doa ku, aku sering menemui mu lewat mimpi. kita semacam sedang bernegosiasi. hanya saja pagi menjemput, kemudian semua hilang, dan sepertinya keputusan untuk mufakat itu kembali menggantung. aku tak merasa sial. mungkin Tuhan sedang mengulur waktu kita untuk bertemu. aku tak tau lagi. semoga saja kita bertemu di waktu yang indah. sederhana bukan?
hai sayang,
aku rindu panggilan "sayang" mu, semacam suara gita gutawa yang mengalun merdu di telingaku.
dari...
orang yang pernah kau sayang,
0 comments:
Posting Komentar